Telaah Referensi Filsafat dan
Ideologi Pendidikan menurut Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Menurut Prof.
Marsigit, filsafat adalah wadahnya pikiran, karena filsafat adalah oleh pikir,
sedangkan pikiran bersifat simpomatik sintetik-analitik; artinya, pikiran
secara simptomatik mempresentatsikan filsafat terisolasi oleh ruang dan
waktunya, seperti yang telah tertuang dalam Refleksi Pendidikan Kontemporer
Indonesia: Sebuah Tinjauan Filsafat Politik dan Ideologi Pendidikan pada academia.edu.
Sedangkan
pengertian ideologi, secara etimologis berasal dari kata “ideo” dan “logos”. Ideo
berarti gagasan-gagasan, sementara logos adalah ilmu. Jadi, secara etimologis
(asal-usul bahasa) ideologi berarti ilmu tentang gagasan-gagasan atau ilmu yang
mempelajari asal-usul ide. Ada pula yang menyatakan ideologi sebagai
seperangkat gagasan dasar tentang kehidupan dan masyarakat, misalnya pendapat
yang bersifat agama atau pun politik. Selain makna etimologis, ideologi dapat
dikatakan mengacu pada apa yang orang pikir dan percaya mengenai masyarakat,
kekuasaan, hak, tujuan kelompok, yang kesemuanya menentukan jenis tindakan
mereka. Ideologi berpengaruh terhadap tindakan politik tertentu. Apa yang orang
pikir dan percaya mengenai masyarakat ini dapat berkisar pada bidang ekonomi,
politik, social, dan filosofis.
Obyek filsafat pendidikan ialah semua aspek yang berhubungan
dengan upaya menusia untuk mengerti dan memahami hakikat pendidikan itu
sendiri, yang berhubungan dengan bagaimana pelaksanaan pendidikan dan bagaimana
tujuan pendidikan itu dapat dicapai seperti yang dicita-citakan. Masalah
pendidikan adalah merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses
pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan hidup dan
kehidupan manusia, bahkan pada hakikatnya keduanya adalah proses yang satu.
Filsafat
dan Ideologi Pendidikan merupakan kategori dalam menyusun teori atau paradigma
belajar mengajar dalam pendidikan serta dalam menyusun kebijakan pemerintah
terkait dengan sistem pendidikan nasional, dimana kedua hal tersebut merupakan
suatu kisi-kisi. Dengan kisi-kisi dan sesuai dengan ketentuan yang ada,
indikator-indikator dapat dibuat, dan olehnya dapat dibuat instrumen-instrumen
pendidikan dengan melakukan observasi terlebih dahulu. Intsrumen-instrumen
tersebut dapat dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan siswa. Apa yang dibutuhkan
siswalah yang seharusnya difasilitasi oleh guru atau pendidik.
Instrumen-instrumen tersebut berupa Perangkat, PBM, RPP, LKS, Textbook, dan
Assesment.
Referensi
0 comments:
Post a Comment